Pantang Larang dalam Tradisi Pembuatan Jalur Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi
Abstract
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Effendy, T. (2006). Ejekan dan Pantangan terhadap Orang Melayu: Buku Saku Budaya Melayu yang Mengandung Nilai. Pekanbaru: Unri Press.
Hamidy, U. U. (1995). Kamus Antropologi Dialeg Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru: UNRI Press.
Johan, A. B. (2006). Peranan Pantang Larang dalam Rites De Passage Melayu. Aktivis-Jurnal Akademik Jilid VI.
Mahyuddin. (2006). Tatakrama Melayu: Suatu Warisan Budaya. Pekanbaru: Kerjasama Lembaga Adat Kabupaten Rokan Hilir dan Gurindam Press.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarmidi, G. (2015). Keberadaan Wacana Pantang Larang Berlaras Gender Sebagai Tradisi Lisan, Fenomena Bahasa, dan Sastra Lisan di Indonesia. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 5(1), 553-559.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jtuah.4.1.p.40-48
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.