Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan hubungan teks dengan konteks dalam umpasa pada adat perkawinan suku Batak Toba, melalui metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang hubungan teks dengan konteks dalam pantun perkawinan masyarakat Batak Toba. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara, membaca, dan mencatat. Kemudian data dikumpulkan, disesuaikan, diterjemahkan dan dianalisis secara keseluruhan untuk menemukan hubungan antara teks dengan konteks yang terkandung dalam umpasa perkawinan masyarakat Batak Toba. Simpulan yang dihasilkan adalah teks dengan konteks pada hal apapun adalah memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada teks yang tercipta jika tidak ada situasi yang sedang terjadi. Teks umpasa marhata sinamot tercipta karena para pelibat sedang berada pada konteks marhata sinamot, sehingga teks umpasa marhata sinamot tersebut semuanya berisi tentang pembicaraan dalam marhata sinamot. Teks umpasa pada saat marunjuk juga tercipta karena konteks/situasinya yaitu pesta adat atau marunjuk sehingga teks umpasanya adalah berisi tentang ucapan selamat, nasihat-nasihat, doa-doa, serta harapan-harapan untuk kedua mempelai. Teks umpasa disampaikan secara langsung dalam upacara adat perkawinan suku Batak Toba tergantung kepada situasi yang sedang terjadi. Jika dalam situasi membicarakan maskawin maka umpasa yang disampaikan adalah berkaitan dengan hal tersebut begitu juga pada saat marunjuk.
References
Halliday, M.A.K., & Hasan, R. (1994). Bahasa Konteks dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. (Terjemahan A.B. Tou). Yogyakarta: UGM Press.
Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Nadir, F.X. (2009). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahman, E., & Jalil, A. (2001). Puisi Mantra. Jakarta: Salemba.
Sitanggang. (1996). Tradisi Umpasa Suku Batak Toba dalam Upacara Pernikahan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sudaryat, Y. (2009). Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.
Santoso, J. (2013). Pantun Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesia. Yogyakarta: Araska.